Monday, 11 January 2016

UAS-Metodologi Penelitian

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN 2015-2016

Mata Kuliah                : Metodologi penelitian
Program Studi             : S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran 2013 B
Hari/Tanggal               : Jum’at, 8 Januari 2016
Jam/Ruang                  : V / G3.01.05
Waktu                         : 90 Menit
Dosen                          : Prof. Dr. Bambang Suratman
                                      Triesninda pahlevi, S.Pd, M.pd

Jawablah pertanyaan berikut ini.
1.      Jelaskan Metodologi penelitian pendidikan secara Ontologi, Aksiologi, dan Epistemologi?
2.      Uraikan tujuan Penelitian secara Komprehensif?
3.      Beri komentar anda tentang masalah penelitian?
4.      Jelaskan stratified proporsional random sampling, beri contoh!
5.      Saudara jabarkan perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif





Jawaban.

1.
      Jelaskan metodologi penelitian pendidikan secara Ontologi, Aksiologi, Dan Epistemologi ?
Metode Penelitian Pendidikan dipandang secara :
a. Ontologi yaitu
membahas tentang apa yang dipelajari (materi), mencakup jenis – jenis penelitian dan tujuannya, masalah, teori, hipotesis, populasi, sample.
b. Epistimologi yaitu
tentang bagaimana cara untuk memperolehnya secara epistimologi, memperolehnya dengan cara induktif (ratio) dan deduktif yaitu melalui pengamatan berupa kajian – kajian untuk mendapatkan sesuatu adalah mempelajarinya.
c. Aksiologi yaitu
untuk apa metodologi itu di pelajari, tujuan melakukan penelitian dan penelitian akan di dapat dengan memperluas pemikiran.

2.      Uraikan tujuan penelitian secara komprehensif

Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat
a.       penemuan,
Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. misalnya, menemukan metode mengajar yang efektif, efesien dan menyenangkan;
b.      Pembuktian
Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. misalnya, mengembangkan metode pengajar yang telah ada sehingga menjadi lebih efektif. dan
c.       pengembangan., 
pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan. misalnya membuktikan keragu-raguan terhadap metode mengajar yang diimpor dari luar apakah efektif untuk di Indonesia atau tidak.

Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
penelitian yang akan digunakan untuk memahami masalah misalnya, penelitian tentang sebab-sebab mengapa setelah 60 tahun Indonesia merdeka, tetapi sumber daya manusia kita akan kalah dengan Negara tetangga, mengapa Negara kita yang kaya akan sumber daya alam, tetapi masyarakatnya banyak yang kelaparan. Penelitian yang bersifat memecahkan masalah misalnya, penelitian untuk menemukan model pendidikan efektif yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Penelitian yang bersifat antisipasi masalah, misalnya penelitian untuk mencari agar setelah pengumuman ujian atau kenaikan kelas anak-anak tidak hura-hura dijalan.

3.      Beri komentar anda tentang masalah penelitian

Masalah biasa didefinisikan sebagai kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, atau kesenjangan antara teori dengan praktik, kesenjangan antara cita dengan realita, atau sesuatu yang memerlukan jawaban dan penjelasan. Tidak selamanya, masalah dapat menggambarkan kesenjangan, tapi terkadang juga merupakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskanSetidaknya ada dua kualifikasi masalah yang baik, yakni mempunyai nilai penelitian dan layak untuk diteliti. Masalah itu harus memiliki nilai penelitian, yakni dapat diuji, orisinal, dan urgen untuk diteliti, serta dapat memberikan kontribusi terhadap pegembangan ilmu, kebijakan atau yang sebangsanya. Kemudian masalah juga harus didukung oleh data dan tidak ada kendala bagi peneliti untuk mengakses data tersebut dari sumber-sumber primernya

Macam2 masalah :
1.      Masalah deskriptif biasanya digunakan untuk model-model penelitian variabel tunggal, atau beberapa variabel tapi tidak mengukur intercorelatioanlnya, dan peneliti bermaksud hanya mendeskripsikan masing-masing variabel tersebut
2.      Masalah komparatif dikembangkan jika penelitian dilakukan untuk membandingkan satu atau lebih variabel dalam dua kelompok sampel
3.      Masalah asosiatif dikembangkan untuk penelitian yang bertendensi untuk menjelaskan pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih

Rumusan masalah yang baik :
              Didukung oleh latar belakang masalah dan pejelasan mengenai pentingnya masalah diteliti
  Memuat variabel-variabel dan kaitan antar variabel yg mjd perhatian peneliti
  Memberikan penjelasan atau definisi setiap variabel (konseptual & operasional)

4.      Jelaskan stratified proporsional random sampling, beri contoh
Teknik sampling random strata proporsional digunakan apabila proporsi ukuran subpopulasi atau jumlah satuan elementer dalam setiap strata relatif seimbang atau relatif sama besar. Dalam sampel strata proporsional, dari setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besar setiap strata dengan berpatokan pada pecahan sampling (sampling fraction) yang sama yang digunakan. Pecahan sampling adalah angka yang menunjukkan persentase ukuran sampel yang akan diambil dari ukuran populasi tertentu.
Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling. Keuntungannya ialah aspek representatifnya lebih meyakinkan sesuai dengan sifat-sifat yang membentuk dasar unit-unit  yang mengklasifikasinya, sehingga mengurangi keanekaragamannya. Karakteristik-karakeristik masing-masing strata dapat diestimasikan sehingga dapat dibuat perbandingan. Kerugiannya ialah membutuhkan informasi yang akurat pada proporsi populasi untuk masing-masing strata. Jika hal tersebut diabaikan maka kesalahan akan muncul.
Populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogeny dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latak belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.

5.      Bedakan penelitian kualitatif dan kuantitatif

Pertama: pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran,
definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti
hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan
kualitatif lebih mementingkan proses dibandingkan hasil. Oleh karena itu
urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung kondisi dan banyaknya
gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan
hal-hal yang bersifat praktis. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya
variabel-variabel sebagai obyek penelitian. Penelitian kuantitatif memerlukan
adanya hipotesa dan pengujiannya yang akan menentukan tahapan berikutnya
seperti teknik analisa dan teknik statistik yang akan digunakan. Pendekatan
kuantitatif lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran
angka statistik.

Kedua: jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, dasar teori
sebagai pijakan ialah adanya interaksi dari suatu gejala dengan gejala lain
yang ditafsirkan berdasarkan sudut pandang yang bersangkutan dengan cara
mencari makna dari gejala yang sedang diteliti. Lain halnya dengan
pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada hal-hal yang bersifat
kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata atau terukur.

Ketiga: tujuan utama penelitian kualitatif adalah mengembangkan
pengertian, konsep-konsep yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini
dikenal sebagai “grounded theory research”. Sebaliknya pendekatan
kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, mengungkap fakta, menunjukkan
hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, serta menaksir dan
meramalkan hasilnya.

Keempat: melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat
umum, dan berubah-ubah/berkembang sesuai dengan situasi lapangan. Desain
hanya digunakan sebagai asumsi dalam melakukan penelitan. Oleh karena itu,
desain harus fleksibel dan terbuka. Lain halnya dengan desain penelitian
kuantitatif. Desainnya terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang
mungkin. Desain penelitian kuantitatif bersifat spesifik dan detil karena
merupakan suatu rancangan yang akan dilaksanakan sebenarnya. Jika
desainnya salah, hasilnya menyesatkan.
Kelima: pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif,
maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun
dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan lapangan
saat penelitian dilakukan. Sebaliknya penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif/angka-angka.

Keenam: sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena
pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sampel didasarkan pada
kualitasnya bukan jumlah. Ketepatan dalam memilih sampel merupakan salah
\satu kunci keberhasilan penelitian kualitatif. Sampel dipandang sebagai
sampel teoretis dan tidak representatif. Pada pendekatan kuantitatif, jumlah
sampel besar karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin besar sampel
akan merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan
kuantitatif membutuhkan sampel yang besar maka stratafikasi sampel sangat
diperlukan.

Ketujuh: Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang
bersangkutan menggunakan teknik observasi terlibat langsung, seperti
dilakukan oleh peneliti bidang antropologi dimana peneliti terlibat langsung
dengan yang diteliti. Jika pendekatan kuantitatif diterapkan maka teknik yang
digunakan berbentuk observasi terstruktur, survei menggunakan kuesioner,
dan eksperimen. Dalam melakukan interview biasanya diberlakukan
interview terstruktur untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Teknik
mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan untuk menguji
hipotesis.

Kedelapan: dalam kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan
yang diteliti. Hubungan yang dibangun antara peneliti dengan sumber data
didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya, peneliti melakukan
hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sampelnya itu
manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan
obyek penelitian. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif
peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan tersebut seperti
hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
tingkat obyektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya berjangka
waktu pendek.

Kesembilan: Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif
dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian,
konsep-konsep untuk membangunan teori baru. Analisa data penelitian
kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris terhadap teori yang dipakai dan
dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan
menggunakan sarana statistik.

Berdasarkan uraian di atas, kedua pendekatan tersebut masing-masing
mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pendekatan kualitatif banyak
memakan waktu, reliabilitasnya dipertanyakan, prosedurnya tidak baku,
desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang
berskala besar dan pada akhirnya hasil penelitian terkontaminasi oleh
subyektifitas peneliti. Pendekatan kualitatif memunculkan kesulitan dalam
mengontrol variabel yang berpengaruh terhadap proses penelitian baik
langsung ataupun tidak langsung. Untuk menciptakan validitas yang tinggi
diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sampel, pengambilan data
dan juga penentuan alat analisisnya.

KUALITATIF
KUANTITATIF
Makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu),  meneliti
hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif lebih
.
Memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik.
mementingkan proses dibandingkan hasil. Oleh karena itu urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung kondisi dan banyaknya  gejala-gejala yang ditemukan
Mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian
Pijakan ialah adanya interaksi dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsirkan berdasarkan sudut pandang yang bersangkutan dengan cara mencari makna dari gejala yang sedang ditelit
Berpijak pada hal-hal yang bersifat
kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata atau terukur
Mengembangkan pengertian, konsep-konsep yang pada akhirnya menjadi teori
Menguji teori, mengungkap fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, serta menaksir dan meramalkan hasilnya.
Bersifat deskriptif, data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun
dalam bentuk lainnya
Datanya bersifat kuantitatif/angka-angka
Penekanan pemilihan sampel didasarkan pada kualitasnya bukan jumlah
Membutuhkan sampel yang besar maka stratafikasi sampel sangat diperlukan.
Menggunakan teknik observasi terlibat langsung
Teknik yang digunakan berbentuk observasi terstruktur, survei menggunakan kuesioner, dan eksperimen.
Tidak mengambil jarak dengan yang diteliti, Hubungan yang dibangun didasarkan pada saling kepercayaan
Mengambil jarak dengan yang diteliti, hubungan antara subyek dan obyek
Bersifat induktif
Bersifat deduktif



No comments: