UJIAN
AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN 2015-2016
Mata Kuliah : Metodologi penelitian
Program Studi : S1 Pendidikan Administrasi
Perkantoran 2013 B
Hari/Tanggal : Jum’at, 8 Januari 2016
Jam/Ruang : V / G3.01.05
Waktu : 90 Menit
Dosen : Prof. Dr. Bambang
Suratman
Triesninda
pahlevi, S.Pd, M.pd
Jawablah
pertanyaan berikut ini.
1.
Jelaskan Metodologi penelitian pendidikan
secara Ontologi, Aksiologi, dan Epistemologi?
2.
Uraikan tujuan Penelitian secara
Komprehensif?
3.
Beri komentar anda tentang masalah penelitian?
4.
Jelaskan stratified proporsional random
sampling, beri contoh!
5.
Saudara jabarkan perbedaan penelitian
kualitatif dan kuantitatif
Jawaban.
1. Jelaskan metodologi penelitian pendidikan secara Ontologi, Aksiologi, Dan Epistemologi ?
Metode Penelitian Pendidikan dipandang secara
:
a. Ontologi yaitu
membahas tentang apa yang dipelajari (materi), mencakup jenis –
jenis penelitian dan tujuannya, masalah, teori, hipotesis, populasi, sample.
b. Epistimologi yaitu
tentang bagaimana cara untuk memperolehnya secara epistimologi,
memperolehnya dengan cara induktif (ratio) dan deduktif yaitu melalui pengamatan
berupa kajian – kajian untuk mendapatkan sesuatu adalah mempelajarinya.
c. Aksiologi yaitu
untuk apa metodologi itu di pelajari, tujuan melakukan
penelitian dan penelitian akan di dapat dengan memperluas pemikiran.
2. Uraikan tujuan penelitian secara komprehensif
Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat
a. penemuan,
Penemuan berarti
data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui. misalnya, menemukan metode mengajar yang
efektif, efesien dan menyenangkan;
b. Pembuktian
Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk
membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
misalnya, mengembangkan metode pengajar yang telah ada sehingga menjadi lebih
efektif. dan
c. pengembangan.,
pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan. misalnya
membuktikan keragu-raguan terhadap metode mengajar yang diimpor dari luar
apakah efektif untuk di Indonesia atau tidak.
Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami
berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan
selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan
masalah dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
penelitian yang akan digunakan untuk memahami masalah misalnya,
penelitian tentang sebab-sebab mengapa setelah 60 tahun Indonesia merdeka,
tetapi sumber daya manusia kita akan kalah dengan Negara tetangga, mengapa
Negara kita yang kaya akan sumber daya alam, tetapi masyarakatnya banyak yang
kelaparan. Penelitian yang bersifat memecahkan masalah misalnya, penelitian
untuk menemukan model pendidikan efektif yang dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia. Penelitian yang bersifat antisipasi masalah,
misalnya penelitian untuk mencari agar setelah pengumuman ujian atau kenaikan
kelas anak-anak tidak hura-hura dijalan.
3. Beri komentar anda tentang masalah penelitian
Masalah biasa didefinisikan sebagai
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, atau kesenjangan antara teori
dengan praktik, kesenjangan antara cita dengan realita, atau sesuatu yang
memerlukan jawaban dan penjelasan. Tidak selamanya, masalah dapat menggambarkan
kesenjangan, tapi terkadang juga merupakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. Setidaknya ada dua kualifikasi masalah yang
baik, yakni mempunyai nilai penelitian dan layak untuk diteliti. Masalah itu
harus memiliki nilai penelitian, yakni dapat diuji, orisinal, dan urgen untuk
diteliti, serta dapat memberikan kontribusi terhadap pegembangan ilmu,
kebijakan atau yang sebangsanya. Kemudian masalah juga harus didukung oleh data
dan tidak ada kendala bagi peneliti untuk mengakses data tersebut dari
sumber-sumber primernya
Macam2 masalah :
1. Masalah deskriptif
biasanya digunakan untuk model-model penelitian variabel tunggal, atau beberapa
variabel tapi tidak mengukur intercorelatioanlnya, dan peneliti bermaksud hanya
mendeskripsikan masing-masing variabel tersebut
2. Masalah komparatif dikembangkan
jika penelitian dilakukan untuk membandingkan satu atau lebih variabel dalam
dua kelompok sampel
3. Masalah asosiatif dikembangkan
untuk penelitian yang bertendensi untuk menjelaskan pengaruh atau hubungan
antara dua variabel atau lebih
Rumusan masalah yang baik :
Didukung
oleh latar belakang masalah dan pejelasan mengenai pentingnya masalah diteliti
Memuat
variabel-variabel dan kaitan antar variabel yg mjd perhatian peneliti
Memberikan
penjelasan atau definisi setiap variabel (konseptual & operasional)
4. Jelaskan stratified proporsional random
sampling, beri contoh
Teknik sampling random
strata proporsional digunakan apabila proporsi ukuran subpopulasi atau jumlah
satuan elementer dalam setiap strata relatif seimbang atau relatif sama besar.
Dalam sampel strata proporsional, dari setiap strata diambil sampel yang
sebanding dengan besar setiap strata dengan berpatokan pada pecahan sampling (sampling
fraction) yang sama yang digunakan. Pecahan sampling adalah
angka yang menunjukkan persentase ukuran sampel yang akan diambil dari ukuran
populasi tertentu.
Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menyeleksi
setiap unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling. Keuntungannya
ialah aspek representatifnya lebih meyakinkan sesuai dengan sifat-sifat yang
membentuk dasar unit-unit yang mengklasifikasinya, sehingga mengurangi
keanekaragamannya. Karakteristik-karakeristik masing-masing strata dapat
diestimasikan sehingga dapat dibuat perbandingan. Kerugiannya ialah membutuhkan
informasi yang akurat pada proporsi populasi untuk masing-masing strata. Jika
hal tersebut diabaikan maka kesalahan akan muncul.
Populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogeny dan
berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari
latak belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.
Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA
= 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan
tersebut.
5. Bedakan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Pertama: pendekatan kualitatif menekankan pada makna,
penalaran,
definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih
banyak meneliti
hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Pendekatan
kualitatif lebih mementingkan proses dibandingkan hasil. Oleh
karena itu
urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung kondisi dan
banyaknya
gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya
berkaitan dengan
hal-hal yang bersifat praktis. Pendekatan kuantitatif mementingkan
adanya
variabel-variabel sebagai obyek penelitian. Penelitian
kuantitatif memerlukan
adanya hipotesa dan pengujiannya yang akan menentukan tahapan
berikutnya
seperti teknik analisa dan teknik statistik yang akan digunakan.
Pendekatan
kuantitatif lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan
penafsiran
angka statistik.
Kedua: jika
kita menggunakan pendekatan kualitatif, dasar teori
sebagai pijakan ialah adanya interaksi dari suatu gejala dengan
gejala lain
yang ditafsirkan berdasarkan sudut pandang yang bersangkutan
dengan cara
mencari makna dari gejala yang sedang diteliti. Lain halnya
dengan
pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada
hal-hal yang bersifat
kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata atau terukur.
Ketiga: tujuan utama penelitian kualitatif adalah
mengembangkan
pengertian, konsep-konsep yang pada akhirnya menjadi teori,
tahap ini
dikenal sebagai “grounded theory research”. Sebaliknya
pendekatan
kuantitatif bertujuan
untuk menguji teori, mengungkap fakta, menunjukkan
hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, serta
menaksir dan
meramalkan hasilnya.
Keempat: melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya
bersifat
umum, dan berubah-ubah/berkembang sesuai dengan situasi
lapangan. Desain
hanya digunakan sebagai asumsi dalam melakukan penelitan. Oleh
karena itu,
desain harus fleksibel dan terbuka. Lain halnya dengan desain
penelitian
kuantitatif.
Desainnya terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang
mungkin. Desain penelitian kuantitatif bersifat spesifik dan
detil karena
merupakan suatu rancangan yang akan dilaksanakan sebenarnya.
Jika
desainnya salah, hasilnya menyesatkan.
Kelima: pada pendekatan kualitatif, data bersifat
deskriptif,
maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan
ataupun
dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan
lapangan
saat penelitian dilakukan. Sebaliknya penelitian yang
menggunakan
pendekatan kuantitatif datanya bersifat
kuantitatif/angka-angka.
Keenam: sampel kecil
merupakan ciri pendekatan kualitatif karena
pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sampel didasarkan
pada
kualitasnya bukan jumlah. Ketepatan dalam memilih sampel
merupakan salah
\satu kunci keberhasilan penelitian kualitatif. Sampel dipandang
sebagai
sampel teoretis dan tidak representatif. Pada pendekatan kuantitatif, jumlah
sampel besar karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin
besar sampel
akan merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya
pendekatan
kuantitatif membutuhkan sampel yang besar maka stratafikasi
sampel sangat
diperlukan.
Ketujuh:
Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang
bersangkutan menggunakan teknik observasi terlibat langsung,
seperti
dilakukan oleh peneliti bidang antropologi dimana peneliti
terlibat langsung
dengan yang diteliti. Jika pendekatan kuantitatif diterapkan
maka teknik yang
digunakan berbentuk observasi terstruktur, survei menggunakan
kuesioner,
dan eksperimen. Dalam melakukan interview
biasanya diberlakukan
interview terstruktur untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
Teknik
mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan
untuk menguji
hipotesis.
Kedelapan:
dalam kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan
yang diteliti. Hubungan yang dibangun antara peneliti dengan
sumber data
didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya, peneliti melakukan
hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sampelnya
itu
manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai
partner bukan
obyek penelitian. Dalam penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif
peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan tersebut
seperti
hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan
tingkat obyektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya
berjangka
waktu pendek.
Kesembilan:
Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif
dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan
pengertian-pengertian,
konsep-konsep untuk membangunan teori baru. Analisa data
penelitian
kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris terhadap teori yang dipakai dan
dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan
menggunakan sarana statistik.
Berdasarkan uraian di atas, kedua pendekatan tersebut
masing-masing
mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pendekatan
kualitatif banyak
memakan waktu, reliabilitasnya dipertanyakan, prosedurnya tidak
baku,
desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk
penelitian yang
berskala besar dan pada akhirnya hasil penelitian terkontaminasi
oleh
subyektifitas peneliti. Pendekatan kualitatif memunculkan
kesulitan dalam
mengontrol variabel yang berpengaruh terhadap proses penelitian
baik
langsung ataupun tidak langsung. Untuk menciptakan validitas
yang tinggi
diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sampel, pengambilan
data
dan juga penentuan alat analisisnya.
KUALITATIF
|
KUANTITATIF
|
Makna, penalaran,
definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), meneliti
hal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif lebih
.
|
Memberikan makna
dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik.
|
mementingkan proses
dibandingkan hasil. Oleh karena itu urutan kegiatan dapat berubah-ubah
tergantung kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan
|
Mementingkan adanya
variabel-variabel sebagai obyek penelitian
|
Pijakan ialah adanya
interaksi dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsirkan berdasarkan
sudut pandang yang bersangkutan dengan cara mencari makna dari gejala yang
sedang ditelit
|
Berpijak pada
hal-hal yang bersifat
kongkrit, uji
empiris dan fakta-fakta yang nyata atau terukur
|
Mengembangkan
pengertian, konsep-konsep yang pada akhirnya menjadi teori
|
Menguji teori,
mengungkap fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi
statistik, serta menaksir dan meramalkan hasilnya.
|
Bersifat deskriptif,
data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun
dalam bentuk lainnya
|
Datanya bersifat
kuantitatif/angka-angka
|
Penekanan pemilihan
sampel didasarkan pada kualitasnya bukan jumlah
|
Membutuhkan sampel
yang besar maka stratafikasi sampel sangat diperlukan.
|
Menggunakan teknik
observasi terlibat langsung
|
Teknik yang
digunakan berbentuk observasi terstruktur, survei menggunakan kuesioner, dan
eksperimen.
|
Tidak mengambil
jarak dengan yang diteliti, Hubungan yang dibangun didasarkan pada saling
kepercayaan
|
Mengambil jarak dengan
yang diteliti, hubungan antara subyek dan obyek
|
Bersifat induktif
|
Bersifat deduktif
|
No comments:
Post a Comment