MAKALAH
MODEL
PEMBELAJARAN
Diajukan
untuk memenuhi Tugas Mata kuliah PPP
(Pengembangan Perangkat
Pembelajaran)
Oleh:
Mohammad
Irfan Effendi
13080314057
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
2015
BAB
I
Latar
Bekalang
Model
pembelajaran merupakan cara penyajian yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa model-model pembelajaran seperti ceramah, diskusi,
demonstrasi, studi kasus, bermain peran (role
play) dan lain sebagainya. Yang tentu saja masing-masing memiliki kelemahan
dan kelebihan. Metode sangat penting peranannya dalam pembelajaran, karena melalui
pemilihan metode yang tepat dapat mengarahkan guru pada kualitas pembelajaran
efektif.
Rumusan masalah
1. Jenis-jenis Model Pembelajaran
2. Model pembelajaran yang efektif dan
efesian untuk digunakan saat ini?
Tujuan
1. Mengetahui model pembelajaran yang
paling Efektif dan efesien untuk diterapkan di era saat ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
Model Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang mempunyai tujuan
meyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui, dimengerti, dan
dipahami yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-bahan
yang dipilih oleh para pendidik sesuai dengan materi yang diberikan dan kondisi
di dalam kelas. Suatu model akan mempunyai ciri-ciri tertentu dilihat dari faktor-faktor
yang melengkapinya.
Ciri-ciri model pembelajaran Tahun 1950 di Amerika yang
dipelopori oleh Marc Belt menemukan ciri-ciri dari model-model pembelajaran,
antara lain sebagai berikut :
a.
Berdasarkan teori pendidikan dan
teori belajar tertentu, misalnya model
pembelajaran inkuiri yang disusun oleh Richard Suchman dan dirancang
untuk mengembangkan penalaran didasarkan pada tatacara penelitian ilmiah. Model
pembelajaran kelompok yang disusun oleh Hebert Thelen yang dirancang untuk
melatih partisipasi dan kerjasama dalam kelompok didasarkan pada teori John
Dewey.
b.
Mempunyai tujuan pendidikan
tertentu.
c.
Dapat dijadikan pedoman untuk
perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas.
d.
Memiliki perangkat bagian model yang
terdiri dari :
a)
urutan langkah pembelajaran,yaitu
tahap-tahap yang harus dilakukan oleh guru bila akan menggunakan model
pembelajaran tertentu.
b)
prinsip reaksi, yaitu pola perilaku
guru dalam memberikan reaksi terhadap perilaku siswa dalam belajar.
c)
sistem sosial, adalah pola hubungan
guru dengan siswa pada saat mempelajari materi pelajaran. ada tiga pola
hubungan dalam sistem sosial yaitu tinggi, menengah, dan rendah. pola hubungan
disebut tinggi apabila guru menjadi pemegang kendali dalam pembelajaran.
pola hubungan disebut menengah apabila guru berperan sederajat dengan
siswa dalam kegiatan pembelajaran. pola hubungan disebut rendah apabila
guru memberikan kebebasan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran.
d)
sistem pendukung adalah penunjang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas misalnya media dan alat
peraga.
e.
Memiliki dampak sebagai akibat
penerapan model pembelajaran baik dampak langsung dengan
tercapainya tujuan pembelajaran, maupun dampak tidak langsung
yang berhubungan dengan hasil belajar jangka panjang. Menurut
Komaruddin (2000) bahwa model belajar dapat diartikan sebagai
kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
kegiatan. Model dapat dipahami sebagai :
a)
suatu tipe atau desain
b)
suatu deskripsi atau analogi
yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat
dengan langsung diamati
c)
suatu sistem asumsi-asumsi,
data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara
matematis suatu obyek peristiwa
d)
suatu desain yang
disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang
disederhanakan
e)
suatu deskripsi dari suatu
sistem yang mungkin atau imajiner
f)
penyajian yang diperkecil
agar dapat menjelaskan dan menunjukan sifat bentuk aslinya.
Atas dasar pengertian tersebut, maka model dalam
pembelajaran dapat dipahami sebagai model pembelajaran
merupakan suatu rancangan yang telah diprogram melalui media media
peraga dalam membantu untuk memvisualisasikan pesan yang
terkandung didalamnya untuk mencapai tujuan belajar sebagai pegangan
dalam melaksanakan kegiataan pembelajaran.
Joyce dan Weil (2000) mengatakan ada empat
kategori yang penting diperhatikan dalam model mengajar yaitu Model
Informasi, model personal, model interaksi, dan model tingkah laku. Model
mengajar yang telah dikembangkan dan di tes keberlakuannya oleh para pakar
pendidikan dengan mengklasifikasikan model pembelajaran pada empat
kelompok yaitu :
1.
Model pemrosesan informasi (information
Procesisng Models)
cara individu memberi respon
yang datang dari lingkungannya dengan cara mengorganisasikan data
memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah
serta penggunaan simbol-simbol verbal dan non verbal. Model
ini memberikan kepada pelajar sejumlah konsep, pengetesan hipotesis
dan memusatkan perhatian pada pengembangan kemampuan kreatif.
Model pengelolaan informasi ini
secara umum dapat diterapkan pada sasaran belajar dari berbagai usia
dalam mempelajari individu dan masyarakat. Karena itu model ini potensial
untuk digunakan dalam mencapai tujuan yang berdimensi personal dan sosial disamping
yang berdimensi intelektual.
Adapun model-model
pemrosesan menurut Tom Final din (2001) terdiri atas :
a.
Model berfikir Induktif.
Tujuan dari model ini adalah
untuk mengembangkan proses mental induktif dan penalaran akademik atau
pembentukan teori. Kemampuan-kemampuan ini berguna untuk tujuan-tujuan
pribadi dan sosial.
b.
Model Inkuiri Ilmiah.
Model ini bertujuan mengajarkan
sistem penelitian dari suatu disiplin tetapi juga diharapkan untuk
mempunyai efek dalam kawasan-kawasan lain (metode-metode sosial
mungkin diajarkan dalam upaya meningkatkan pemahaman sosial dan
pemecahan masalah sosial).
c.
Model Penemuan Konsep
Model ini memiliki
tujuaan untuk mengembangkan penalaran induktif serta perkembangan dan
analisis konsep.
d.
Model pertumbuhan Kognitif.
Tujuannya adalah
untuk meningkatkan perkembangan intelektual, terutama penalaran
logis, tetapi dapat pula diterapkan pada perkembangan sosial moral.
e.
Model Penata Lanjutan
Tujuannya untuk me-ningkatkan
efisiensi kemampuan pemrosesan informasi guna menyerap dan mengkaitkan
bidang-bidang pengetahuan.
f.
Model memori
Model ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan mengingat.
2.
model personal (personal family)
merupakan rumpun model pembelajaran
yang menekankan kepada proses pengembangan kepribadian individu siswa dengan memperhatikan
kehidupan emosional. Proses pendidikan sengaja diusahakan untuk
memungkinkan seseorang dapat memahami dirinya dengan baik, memikul tanggung
jawab, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang
lebih baik. Model ini memusatkan perhatian keada
pandangan perseorangan dan berusaha menggalakkan kemandirian yang
produktif. Sehingga diharapkan Smanusia menjadi semakin sadar diri dan
bertanggung jawab atas tujuannya. Adapun tokoh-tokohnya adalah:
a.
Model pengajaran nondirektif.
Tokohnya, Carl Rogers. Tujuan dari
model ini adalah membentuk kemampuan untuk perkembangan pribadi dalam
arti kesadaran diri, pemahaman diri, kemandirian, dan konsep diri.
b.
Model latihan Kesadaran
Tokohnya adalah fritz Peris dan
William schultz tujuannya adalah meningkatkan kemampuan
seseorang untuk eksplorasi diri dan kesadaran diri. Banyak me-nekankan
pada perkembangan kesadaran dan pemahaman antar pribadi.
c.
Model Sinektik
Tokohnya adalah William Gordon model
ini bertujuan untuk mengembangkan pribadi dalam kreativitas
dan pemecahan masalah kreatif.
d.
Model Sistem-sistem Konseptual
Tokohnya adalah, David Hunt
tujuannya adalah me-ningkatkan kekompleksan dan keluwesan pribadi
e.
Model Pertemuan Kelas
Tokohnya adalah William Glasser.
Bertujuan untuk mengembangkan pemahaman diri sendiri dan
kelompok sosial.
3.
Model sosial (social family)
menekankan pada
usaha mengembangkan kemampuan siswa agar memiliki ke-cakapan untuk
berhubungan dengan orang lain sebagai usaha membangun sikap siswa yang
demokratis dengan menghargai setiap perbedaan dalam realitas sosial. Inti
dari sosial model ini adalah konsep sinergi yaitu energi atau
tenaga (kekuatan) yang terhimpun melalui kerjasama sebagai salah satu
fenomena kehidupan masyarakat. Dengan menerapkan model sosial, pembelajaran
di arahkan pada upaya melibatkan peserta didik dalam menghayati, mengkaji,
menerapkan dan menerima fungsi dan peran sosial. Model sosial ini
dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama, membimbing para
siswa mendefinisikan masalah, mengeksplorasi berbagai cakrawala mengenai
masalah, mengumpulkan data yang relevan, dan mengembangkan serta
mengetes hipotesis, oleh karena itu guru, seyogianya
mengajarkan proses demokratis secara langsung jadi pendidikan
harus diorganisasikan dengan cara melakukan penelitian bersama (cooperative
inquiry) terhadap masalah-masalah sosial dan masalah-masalah akademis.
4.
Model sistem perilaku dalam
pembelajaran (behavioral Model of Teaching) dibangun atas dasar
kerangka teori perubahan perilaku, melalui teori ini siswa dibimbing untuk dapat
memecahkan masalah belajaar melalui penguraian perilaku kedalam jumlah
yang kecil dan berurutan.
Dari
beragam pernyataan-pernyatan mengenai model pembelajaran
diatas menunjukan bahwa berbagai banyak cara untuk menerapkan pembelajaran
efektif dan efisien. Dengan semikian, melalui pendekatan-pendekatan
tersebut diharapkan guru dapat memilih pendekatan mana yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dalam kondisi yang ada saat ini. Intinya
para guru harus bisa menyesuaikan dengan situasi didalam kelas dan suasana
hati siswa dalam proses pembelajaran. Jika hal tersebut dapat dilakukan
oleh guru secara tepat dan kontinyu, proses pembelajaran di kelas akan
dirasakan menyenangkasn baik oleh guru maupun murid.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Model pembelajaran merupakan sebuah hal yang teramat penting untuk di sorot dan diperhatikan untuk hasil seorang siswa yang berkualitas di suatu bidang. Meski saat ini telah berkembang menjadi semakin bervariasi tetap saja peran seorang Guru sebagai tenaga pendidik adalah hal yang utama dalam mengendalikan dan menciptakan seorang Murid yang berkualitas.
Model pembelajaran merupakan sebuah hal yang teramat penting untuk di sorot dan diperhatikan untuk hasil seorang siswa yang berkualitas di suatu bidang. Meski saat ini telah berkembang menjadi semakin bervariasi tetap saja peran seorang Guru sebagai tenaga pendidik adalah hal yang utama dalam mengendalikan dan menciptakan seorang Murid yang berkualitas.
PERANAN GURU DALAM IBM
1. Motifator
Seorang Guru harus dapat memotivasi
siswa untuk belajar
2. Infomator
Seorang guru harus sebagai
pelaksana mengajar yang informatif, Laboratorium, Studi Lapangan dan Sumber
informasi kegiatan Akademik atau umum
3. Inisiator
Seorang guru sebagai pencetus
Ide-ide dalam proses belajar mengajar dan kebanyakan ide-ide yang kreatif akan
dapat dicontoh oleh siswa
4. Fasilitator
Seorang guru berperan dalam
memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran
5. Katalisator
6. Konduktor
Guru bertugas memimpin proses
pembelajaran, Guru memastikan rencana pembelajaran benar-benar terlaksana
dengan baik
7. Organisator
Seorang guru memiliki tugas
pengelola kegiatan Akademik, Silabus, dll. Agar dapat mencapai efektifitas dan
efesiensi dalam proses belajar mengajar
8. Evaluator
Seorang guru memiliki tugas untuk
menilai dan mengamati perkembangan prestasi belajar peserta didik
No comments:
Post a Comment