TUGAS MATA KULIAH KEARSIPAN
NAMA :
MOHAMMAD IRFAN EFFENDI
NIM :
13080314057
PERALATAN KEARSIPAN
1.
Filling Cabinet
Kegunaan : filling
cabinet berguna untuk menyimpan arsip atau berkas yang masih bersifat aktif.
Cara penggunaan: sebelum arsip disimpan ke laci,
terlebih dahulu arsip-arsip tersebut dimasukkan ke dalam folder atau map gantung
(hanging folder). Penyimpanan arsip dalam laci sebaiknya tidak ketat padat,
karena diperlukan ruang longgar untuk memasukkan dan mengeluarkan arsip dari
dalam laci.
Dalam laci filing cabinet dilengkapi dengan sepasang
gawang yang dipasang di kiri dan kanan bagian atas memanjang ke belakang
sepanjang lacinya. Gawang tersebut digunakan untuk menyangkutkan hanging
folder. Filing cabinet dapat terbuat dari plastik atau logam.
2.
Rotary (Alat Penyimpanan Berputar)
Kegunaan : rotary
adalah semacam filling cabinet, digunakan untuk menyimpan arsip/berkas yang
masih aktif.
Cara penggunaan: penyimpanan arsip
dilakukan secara berputar. Alat ini
dapat digerakkan secara berputar, sehingga dalam penempatan dan penemuan
kembali arsip tidak banyak memakan tenaga.
Alat ini terbuat dari bahan yang kuat seperti logam atau besi. Arsip disimpan pada alat ini secara lateral.
3.
Lemari Arsip
Kegunaan : lemari
arsip merupakan tempat menyimpan berbagai bentuk arsip.
Cara penggunaan: penyusunan arsip dapat dilakukan
dengan cara berdiri menyamping (lateral) dengan terlebih dahulu arsip
dimasukkan ke dalam ordner atau dengan cara ditumpuk mendatar (horizontal)
dengan terlebih dahulu arsip dimasukkan ke map.
Lemari ini dapat terbuat dari kayu atau juga besi yang
dilengkapi dengan daun pintu yang menggunakan engsel, pintu dorong, atau pun
menggunakan kaca.
4.
Rak Arsip
Kegunaan : rak
arsip adalah lemari tanpa pintu tempat menyimpan arsip yang disusun secara
lateral (menyamping).
Cara penggunaan: arsip-arsip yang
akan disimpan di rak terlebih dahulu dimasukkan ke dalam ordner atau kotak
arsip. Ordner atau kotak arsip
ditempatkan di rak arsip sehingga tampak punggung dari ordner atau kotak arsip,
yang berguna untuk menempatkan label/judul dari arsip yang ada di
dalamnya. Rak arsip dapat dibuat dari
kayu atau besi.
5.
Map Arsip
Map arsip ada beberapa macam, antara lain sebagai
berikut:
a)
Stopmap folio,
yaitu map yang terdapat daun penutup pada setiap sisinya.
Kegunaan : stopmap folio digunakan untuk menyimpan arsip yang masih dalam
proses, tetapi dapat juga untuk menyimpan arsip yang sudah inaktif..
Cara penggunaan: kumpulan arsip dapat
dibendel atau diikat dengan menggunakan tali dan diletakkan dalam stopmap lalu
ditutup dengan daun penutup yang berfungsi untuk menopang surat yang ada di
dalamnya agar tidak jatuh.
b)
Map snelhecter,
yaitu map yang mempunyai penjepit di tengah map.
Kegunaan : untuk menyimpan arsip yang pada umumnya bersifat inaktif, tetapi
dapat juga untuk menyimpan arsip aktif.
Cara penggunaan: arsip harus
dilubangi menggunakan perforator terlebih dahulu sebelum diletakkan dengan
penjepit didalamnya.
c)
Folder,
yaitu map tanpa dilengkapi dengan daun penutup.
Map ini berupa lipatan kertas tebal/plastik saja.
Kegunaan : karena tidak ada daun
penutupnya, maka map ini fungsinya untuk menyimpan arsip yang selanjutnya akan
dimasukkan ke dalam kotak arsip secara vertical.
Cara penggunaan: arsip diletakkan
dalam map, dan tab (bagian yang menonjol pada posisi atas) ditulisi judul/label
tentang arsip yang ada di dalam folder tersebut.
d) Hanging folder, yaitu folder yang mempunyai besi penggantung.
Kegunaan : untuk menyimpan arsip yang akan diletakkan
dalam filling cabing.
Cara penggunaan: arsip
diletakkan dalam folder lalu besi penggantung dipasang pada gawang yang ada di
filling cabinet. Hanging folder juga
mempunyai tab untuk menuliskan kode atau indeks arsip yang ada di dalamnya.
6.
Guide
Kegunaan : guide
yaitu lembaran kertas tebal tau karton yang digunakan sebagai penunjuk dan atau
sekat/pemisah dalam penyimpanan arsip.
Cara penggunaan: guide ditempatkan di depan folder
jika penyimpanan arsip menggunakan filling cabinet, atau dapat juga di depan
arsip jika penyimpanan menggunakan ordner atau map snelhecter.
Guide dapat dibuat dengan berbagai ukuran disesuaikan
dengan bentuk arsip. Jika arsip berupa surat-surat
dengan menggunakan kertas ukuran folio atau A4, maka badan guide dibuat sesuai
ukuran arsip yang disimpan, tetapi jika arsip ukurannya kecil, maka guide juga
kecil.
7.
Ordner
Kegunaan :
alat yang digunakan untuk menyimpan dokumen atau surat yang telah diproses, dan
umumnya surat-surat yang penting yang pada suatu saat akan dibutuhkan lagi. Di
dalam ordner terdapat besi penjepit.
Cara penggunaan: Arsip yang akan
disimpan di dalam ordner terlebih dahulu dilubangi dengan menggunakan
perforator kemudian dimasukkan dalam besi penjepit. Ordner diletakkan secara
lateral pada lemari arsip atau rak arsip.
Ordner dapat memuat kurang lebih 500 lembar arsip/surat.
8.
Stapler
Kegunaan : Stapler
adalah alat yang digunakan untuk menyatukan sejumlah kertas.
Cara penggunaan: Stapler digerakkan
dengan menggunakan tenaga manusia. Cara kerja dan komponennya mekanik, serta
baru berfungsi apabila diisi dengan staples. Sejumlah surat yang akan distapler
diletakkan pada ujung stapler (tepat dimana staples akan keluar) dan ditekan/dijepret
secara manual.
9.
Perforator
Kegunaan : Perforator
adalah alat untuk melubangi kertas/kartu.
Cara penggunaan: Siapkan kertas yang
akan diberi lubang, maksimum 10 lembar.
Lembar paling atas dilipat sama lebar untuk menentukan titik tengah, lalu
tepi kertas diratakan. Kertas diletakkan di papan kertas pada posisi tengah
sampai tepi kertas menyentuh batas tepi perforator. Tangkai perforator ditekan
dengan telapak tangan sampai kertas berlubang.
10.
Numerator
Kegunaan : Numerator
adalah alat untuk membubuhkan nomor pada lembaran dokumen.
Cara penggunaan: Beri tinta pada
bantalan huruf. Atur nomor yang diinginkan. Siapkan dokumen dan cetak nomor
dengan cara menekan tangkai numerator.
11.
Kotak/box
Kegunaan : Kotak/box
adalah kotak yang digunakan untuk menyimpan arsip yang bersifat inaktif. Biasanya terbuat dari karton tebal.
Cara penggunaan: Arsip yang disimpan
di dalam kotak terlebih dahulu disimpan ke dalam folder. Selanjutnya kotak ini akan ditempatkan pada
rak arsip (lateral berderet ke samping).
12.
Alat Sortir
Kegunaan : Alat
sortir adalah alat yang digunakan untuk memisahkan surat/warkat yang diterima,
diproses, dikirimkan, dan disimpan ke dalam folder masing-masing.
Cara penggunaan: surat/warkat disortir atau diurutkan
berdasarkan aturan tertentu penyortiran surat/warkat diletakkan pada rak atau
kotak yang terdapat pada alat sortir.
Alat sortir berbentuk rak, kotak, bertingkat, dan
sebagainya. Alat sortir ini dapat dibuat
dari berbagai bahan, misalnya logam, kayu, plastik, atau karton (kertas tebal).
13.
Label
Kegunaan : Label
adalah alat yang digunakan untuk memberi judul pada map/folder yang biasanya
diletakkan pada bagian tab dari sebuah folder/guide.
Cara penggunaan: Label terbuat dari bahan kertas dengan
berbagai ukuran dan mempunyai perekat pada bagian belakang, sehingga tidak
perlu diberi lem lagi ketika ingin menempelkannya. Beberapa label memiliki alat
tertentu dengan pengungkit di bagian handlenya untuk menempelkan kertas label
pada tempat yang diinginkan.
14.
Tickler File
Kegunaan : Tickler
file adalah alat semacam kotak yang terbuat dari kayu atau besi baja untuk
menyimpan arsip berbentuk kartu atau lembaran yang berukuran kecil, seperti
lembar pinjam arsip, atau kartu-kartu lain yang memiliki jatuh tempo. Tickler
file berfungsi sebagai alat pengingat
bagi petugas arsip.
Cara penggunaan: kartu-kartu
diletakkan dalam tickler file dengan posisi vertikal. Di bagain dalam tickler
file dilengkapi juga dengan guide atau pembatas sebagai pemisah jenis kartu
atau tanggal kartu.
15.
Cardex (Card Index) Cabinet
Kegunaan : Cardex (Card Index) Cabinet adalah alat yang digunakan untuk
menyimpan kartu indeks dengan menggunakan laci-laci yang dapat ditarik keluar
memanjang.
Cara penggunaan: kartu indeks
diletakkan didalam laci Cardex Cabinet. Di dalam cardex terdapat semacam
kantung plastik tempat menyimpan kartu indeks.
Alat ini terbuat dari bahan besi baja.
No comments:
Post a Comment