Sunday 27 May 2018

Rindu [mawar] lengkap dengan pakaranganya.

Tanpa ada aktifitas lain, setiap hari (setelah insiden itu) aku menyapanya, pagi, siang, sore sampai tengah malam dan terus menyapanya.
Dengan tujuan yang sama, suasana yang sama dan lengkap tetap dengan properti yang sama.

Sapaan yang sama untuk orang yang sama meski 7 hari yang berbeda.
"Kak hari, kopi ireng"

Terhitung sudah 3 bulan untuk aktifitas ini semenjak [bunga mawar] itu jatuh dari tangkainya.
Bungah mawar yang biasanya memperindah dengan pesonanya, sekarang jatuh ke tanah dan mulai layu, perlahan mengering.
Namun masih bernama mawar.

Bukan aku tak mau untuk mengubah aktifitasku,
Cuma aku tak berdaya untuk mengubah dan memperindah. 

Ah sudahlah...
Warung ini, kopi ini, dan senyum ramah penjaga warungnya akan mewarnai dengan warnanya sendiri.
Doaku selalu untuk kesembuhanmu Mawar.

Wakpu,
03-04-2017