PART IV
Akhir sebuah cerita
Setelah
sekian lama penantianku, aku merasakan lika-liku perjalanan cintaku bersamanya.
Bumbu-bumbu keindahan dan canda tawa tercipta bersamanya, haru dan tangis pun
tak luput ikut serta mewarnai ceritaku, bersamanya.
Setelah perjuangan panjang yang aku jalani,
keindahan yang terasa hakiki perlahan mulai memudar dengan berbagai tabrakan
kondisi, situasi dan waktu. Serasa baru kemarin aku mendengarkan dia berbisik
pelan ditelingaku bahwa dia juga mencintaiku dan ikhlas menerima cintaku, namun
sekarang “?” sulit untuk mengucapnya.
“Kenapa
kau lakukan ini?” aku bertanya kepada diriku sendiri.
Seharusnya di hari-hari ini aku memanen
apa yang dulu aku tanam, apa yang dulu aku perjuangkan, namun entah hama jenis
apa yang meluluh lantahkan ladang yang siap untuk aku panen.
Benih yang
aku tanam,
Benih yang
telah tertanam,
Benih yang
telah tumbuh,
Benih yang
tumbuh besar, berbunga dan berbuah.
Kegagalan panenku hari ini, sama
seperti kegagalan panenku tahun kemarin..
Apa aku masih punya dan kuat untuk
mencangkul lagi?
Apa dia bersedia untuk menumbuh
kembangkan benih itu? Aku pesimis karena ini kegagalan panen yang ke-dua kali.
No comments:
Post a Comment